KUNINGAN (MARKA), - Pada periode ke dua masa kepemimpinannya sebagai Kepala Desa Kasturi Kecamatan / Kabupaten Kuningan, Edi Kosasih...
KUNINGAN (MARKA), - Pada periode ke dua masa kepemimpinannya sebagai Kepala Desa Kasturi Kecamatan / Kabupaten Kuningan, Edi Kosasih semakin giat membangun desa meskipun dalam suasana Covid – 19 yang kini melanda negeri ini. Hal itu terungkap dalam wawancaranya pada Kamis (04/02/2021).
Edi mengatakan, kini Desa Kasturi berpenduduk kurang lebih lima ribu enam ratus jiwa diluar penduduk yang berdomisili di perumahan, kalau dijumlahkan keseluruhan sekitar delapan ribu lebih.
Program yang telah dilaksanakan, pada periode pertama Ia memprioritaskan pengaspalan jalan poros antara jalan desa menuju Desa Ciloa dan dari Ciloa menuju Desa Gereba, sudah bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan dana bantuan lagsung dari pemerintah daerah.
Kemudian pemugaran gedung Serba Guna dan renovasi kantor pemerintahan desa dengan menggunakan anggaran dari Dana Desa dan Bantuan Provinsi, dua-duanya sudah bisa dilaksanakan pada periode pertama. Selin itu pengaspalan gang-gang sepanjang delapan ribu tujuh ratus meter sudah bisa diselesaikan dengan memanfaatkan Dana Desa.
Selanjutnya progran pemberdayaan dan pembinaan yang sudah baku tetap berjalan baik PKK, kader-kader Posyandu, kepemudaannya yang pada akhir tahun 2019 telah terbentuk Bungdes, dimana terdapat penyertaan modal kisaran dua puluh juta rupiah lebih.
“Alhamdulillah penyertaan modal ini sudah disalurkan pada pembuatan tenda untuk keperluan hajatan sebanyak sepuluh lokal dan saat ini sudah dapat dipergunakan,” katanya.
Tahun anggaran 2020 pihak desa wajib melaksanakan BLTDD di masa Covid – 19, sehingga banyak program desa yang tertuda seperti PAUD Desa dan lima buah kios untuk Bungdes, terpaksa dihentikan karena dananya tersedot BLTDD.
Untuk drainase-drainase di tiap lingkungan sudah selesai seluruhnya, hanya saja untuk drainase dari rest area ke arah timur mengalami kendala, dimana penggarapanya tidak boleh ada campurtangan dari Dana Desa, semua dananya bersumber dari anggaran provinsi.
“Saya sangat bergatung harapan kepada pemerintah provinsi dan sudah dua kali melayangkan surat tapi belum ada tanggapan, karena mungkin pembangunan jalan tersebut sudah satu paket dengan trotoar dan drainasenya,” jelasnya.
Program yang saat ini tengah dilaksanakan yakni PJU sebanyak lima puluh tiang yang dananya bukan dari APBD tingkat II, tingka provinsi bahkan juga bukan dari APBN, tapi murni dari CSR yang sumber dananya dari luar negeri.
“Kami tinggal menunggu lampunya saja, tiang-tiang dan cakar ayamnya sudah kami siapkan, sehingga dengan adanya PJU ini Desa Kasturi pada malam hari akan terang benderang. (Dink S Arizona)